Member SAP

Production Execution
Untuk anda yang ingin mempelajari SAP PP lebih lanjut, materi nya sudah saya upload di situs www.materi.sapindonesia.netDisitu anda bisa mendownload semua materi trainning SAP, mulai dari overview, master data, transaksi SAP PP yang saya sediakan berupa file power point (PPT), file video tutorial secara lengkap.Tentu saja ini untuk yang member area. untuk bagaimana cara mengoperasikan materi tersebut sekilas saya uraikan di video tutorial ini : https://youtu.be/IOvBcFT2lEI
Read More

Batch Determination Configuration Until Production Order

Production Execution
Create Batch Search Strategy dengan tcode COB1COB1 adalah untuk meng-assign material type+plant+material yang akan di batch split. Check kembali prerequisites dari material komponen, apakah sudah tersetting untuk keperluan batch split, pengechekan pada views sbb : Check di MRP2 – ViewsCheck di Work Scheduling ViewsCheck di General Plan data /Storage MRP2 - Views Work Scheduling Views Plant Data / Stor 1 Lakukan Proses Testing Data untuk melihat impack dari Setting & Configurasi Batch determination dengan cara sbb : Create Data Material komponen dengan beberapa Batch yang berbeda-beda dengan tcode MIGO-GR Movement 501Check batch yang ter-create tersebut dengan tcode MSC2N, apakah shelf life nya adaCreate Production Order Baru untuk Finished Product yang mengandung Material komponen yang akan dibatch splitCheck di production order ke TAB material komponent untuk melihat split batch Dipastikan hasil…
Read More

Batch Determination Configuration Setting Step 2

Production Execution
Summary dari configuration 4 Tabel Batch determination : Pada configuration berikutnya adalah membuat Sort Rule dengan tcode CU70.dengan memasukkan characteristic : LOBM_VFDATJuga membuat classification baru dengan memasukkan characteristic yang sama dengan LOBM_VFDAT (characteristic ini digunakan untuk menampilan Shelf life / Expired date. kemudian hasil kode dari create Sort Rule (CU70) dipasangkan kedalam Strategy Types (diconfigurasi 4 tabel diawal), agar ketika proses batch determination maka tanggal - tanggal yang awal akan diambil/didisplay duluan oleh system untuk anda assign ke material ROH secara sequence ascending. https://youtu.be/eE4jMhP-8kk
Read More

Batch Determination Configuration Setting Step 1

Production Execution
Tahap awal dalam pembuatan Batch Determination adalah kita harus membuat configurasi di SPRO pada "Batch Determination and Batch Check".Dengan melengkapi dan me-relasikan ke 4 Tabel sebagai berikut : Condition TablesAccess SequenceStrategy TypesBatch Search Procedure Dari ke 4 tabel itu yang akan kita capai adalah kombinasi dibawah ini, karena kita akan melakukan batch determination atas kombinasi itu .    Plant + Order Type + Material Type Ikuti Video tutorial ini step by step configurasi batch determination : https://youtu.be/PyyaqFmE-NA
Read More

Batch Determination

Production Execution
AGENDA : Batch Determination OverviewBatch Determination in LogisticsBatch Determination in ProductionBatch Determination CustomizationBatch Determination Master dataBatch Determination in Production Orders Batch Determination - Overview Batch Determination digunakan didalam inventory management, production, sales and distribution, warehouse management.Ini digunakan untuk memilih batch dan mengalokasikan  components didalam manufacturing order  atau didalam outbound delivery atau  didalam goods issue/goods transfer didalam inventory management.System secara automatic mengassign batches pada components berdasarkan searching strategy dan sort ruleBatch Determination dapat di-inisialisasi berdasaran FIFO,FEFO , LIFO atau beberapa kriteria khusus lainnya. Batch determination dapat dilakukan secara manually or automatically pada manufacturing order. https://youtu.be/bx-_qkp56M4
Read More

Characteristic Types In Batch Classification

Production Execution
User-defined characteristicReference CharacteristicStandard Characteristic User-defined characteristic adalah characteristic yang dibuat sendiri untuk kebutuhan spesifikasi dari material batch. Seperti:  ZPH_BATCHMANAGEMENT, ZCOLOR_BATCHMANAGEMENT Reference Characteristic adalah mengambil characteristic dari file table & field di tcode Ct04 pada menu additional Char.contohnya adalah : Production date , tanggal produksi ingin dimasukkan ke informasi characteristic Standard Characteristic adalah library characteristic dari system SAP, contoh : LOBM* (logistic batch management). https://youtu.be/wdmNyc7JBXk
Read More

Batch Classification

Production Execution
Clasification dapat digunakan untuk mendeskripsikan atau mengelompokkan objek yang memiliki kemiripan, tetapi juga memiliki perbedaan.Characteristic mendeskripsikan specifications dari sebuah object, misalnya : length, width, weight, color.Sebuah class dapat berisi satu atau lebih characteristics.Sebuah type Class mendeskripsikan group dari objects yang memiliki spesifikasi umum atau spesifikasi yang sama.Ketika membuat sebuah class, a user mesti menentukan type classType Class mengkontrol bagaimana classification dapat digunakan untuk object yang bervariasi. 023 digunakan untuk Batch management classification. https://youtu.be/bHnJrL1Lpo0 https://youtu.be/NDueFkXTxpQ
Read More

Batch Numbering & Batch Master Record

Production Execution
Batch Numbering adalah penomoran saat create manual batch ataupun pada saat create productin / process order.Batch numbering bisa dilakukan dengan 2 cara batch numbering yaitu Internal & External Batch.Batch numbering dapat di assign berdasarkan variabel dan templates tertentu sebagai contoh ; anda ingin membuat numbering batch dengan format : Brand+Month+Year+Serial number atau anda ingin membuat numbering batch secara numerik serial. Activation Internal Batch or not Activation Batch 2. Assignment number range batch Number Range Batch Object: BATCH_CLT BATCH MASTER RECORD.Semua Batch dan material yang akan digenerate atau yang sudah digenerate, dapat kita lakukan maintenance di dalam "Batch Master Record" sehingga kita bisa malakukan proses editing batch.Juga terdapat beberapa informasi yang berhubungan dengan batch yaitu : SLED / BBDDate of ManufactureVendor Batch & last Goods ReceiptClassification Tcode : MSC1n https://youtu.be/DN5zCpHru6k
Read More

Manual / Automatic Batch Creation

Production Execution
Batch Creation dapat dilakukan dengan 2 cara : Manual Batch CreationAutomatic Batch Creation Manual Batch adalah membuat batch number dengan menggunakan tcode MSC1n, MSC2n & MS3n. MSC1n Automatic Batch adalah pembuatan batch ketika proses Create / Release production/prosess Order pada saat menggunakan tcode CO01 / COR1. Creation Batch Automatically ketika Order Creation (CRTD) atau anda fungsikan ketika Order Release (REL), ditentukan pada keadaan demikian dengan cara melakukan configurasi / config di SPRO. Config automatisasi Batch creation Setelah anda melakukan config, maka KODE yang sudah dibuat itu di assign ke material batch di MM - Work Scheduling View. Material Master - work Scheduling https://youtu.be/A316h5t5yRY
Read More

Batch Management Activation

Production Execution
Batch Management mulanya harus diset di material master View yaitu pada views : Sales ViewsWork Scheduling ViewsPlant Data / Storage Views Create Master Batch itu bisa dilakukan secara manual dengan mengikuti numbering yang sudah di config atau untuk row material / packaging numbering dari batch juga bisa diinput berdasarkan kebutuhan sendiri.Perbedaannya batch pada row material / packaging kita bisa menyertakan kode batch vendor + kode batch internal.Penentuan kode batch sebaiknya diterpakan pada semua material ( row material/packaging/chemical, Semi finished product & finished product) utamanya adalah material yang related dengan hasil finished produk di produksi. Atau numbering batch generated bisa dilakukan secara automatically dari system SAP ketika posting goods movement. kode batch dapat ditentukan oleh system dengan pengaturan yang akan disesuaikan oleh company, misalnya kode batch: Brand+Month+year+serial number atau yang ditentukan…
Read More